Selasa, 05 November 2019

Unsur Kebahasaan Teks Tantangan

Unsur kebahasaan teks tantangan adalah unsur-unsur bahasa yang membangun teks tantangan tersebut. Teks tantangan memiliki unsur kebahasaan yang membedakan dengan teks yang lain, atau dengan kata lain teks tantangan mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas. Ciri-ciri kebahasaan itu, antara lain, menggunakan kalimat sanggahan dan kalimat penolakan. Kalimat sanggahan adalah kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap masalah, pembicaraan, atau kebijakan. Ciri kalimat sanggahan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata kurang sependapat, perlu ditinjau kembali, belum sesuai, kurang tepat, sebaiknya.

Selain kalimat sanggahan teks tantangan juga menggunakan kalimat penolakan. Kalimat penolakan adalah kalimat yang berisi tidak setuju, kurang setuju, sependapat, kurang sependapat atau membantah dalam suatu hal. Ciri-ciri kalimat penolakan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata tidak setuju, kurang setuju, tidak sependapat, menolak, ditolak, menentang, tantangan, membantah, bantahan, sanggahan, disanggah. Untuk lebih memahami unsur kebahasaan teks tantangan silahkan baca kembali teks "Kebijakan Mobil Murah di bawah ini.

Kebijakan Mobil Murah
Jenis KalimatContoh Kalima
Isu (masalah)Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini, rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah, mobil ini dirancang ramah lingkungan. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi pembelii mobil yang ramah lingkungan.
Argumen
menentang
Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif. Akhirnya, kebijakan itu dapat menimbulkan masalah. Awalnya, usul mobil murah itu dilontarkan tim pemerintah setelah studi banding ke India. Gagasannya adalah pemerintah membuat mobil murah untuk kawasan perdesaan. Namun, kini mobil yang muncul adalah mobil-mobil kecil yang bentuknya lebih mirip city car.
Argumen
menentang
Tidak mustahil, menurut berbagai kalangan, keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan akan semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujung-ujungnya, beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal itu akan berujung pada beban rakyat. Dengan demikian, kita perlu berhitung-hitung, apakah kebijakan ini menguntungkan rakyat atau tidak?
SimpulanSebagai gantinya, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar transportasi menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan negara kepulauan.

Setelah membaca teks tersebut dengan cermat kegiatan selanjutnya adalah mengidentifikasi unsur kebahasaan seperti yang telah disebutkan di atas.
 Unsur kebahasaan teks tantangan adalah unsur Unsur Kebahasaan Teks Tantangan
1. Kalimat Sanggahan
Ciri kalimat sanggahan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata kurang sependapat, perlu ditinjau kembali, belum sesuai, kurang tepat, sebaiknya. Seperti contoh di bawah ini:
  • Mohon maaf, saya kurang sependapat dengan Anda.
  • Untuk menjaga kestabilan masyarakat, sebaiknya kebijakan menaikkan BBM ditunda.

2. Kalimat Penolakan
Ciri-ciri kalimat penolakan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata tidak setuju, kurang setuju, tidak sependapat, menolak, ditolak, menentang, tantangan, membantah, bantahan, sanggahan, disanggah. Beberapa contoh kalimat penolakan antara lain sebagai berikut.
  • Saya kurang setuju jika warga yang mempunyai mobil dan tidak mempunyai mobil ditarik uang keamanan yang sama.
  • Saya tidak sependapat dengan kebijakan pengurus RT yang akan menaikkan uang keamanan karena bersamaan dengan anak masuk sekolah.

3. Kalimat Pernyataan
Ciri lain dari teks tantangan adalah adanya kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Kalimat pernyataan adalah kalimat yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya mengandung makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu. Dalam ragam bahasa tulis, biasanya diberi tanda titik pada bagian akhir.

StrukturKalimat
Kalimat Sanggahan
  1. Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif.
  2. Gagasannya adalah pemerintah membuat mobil murah untuk kawasan perdesaan. Namun, kini mobil yang muncul adalah mobil-mobil kecil yang bentuknya lebih mirip city car.
  3. Tidak mustahil, menurut berbagai kalangan, keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan akan semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Kalimat Penolakan
  1. Akhirnya, kebijakan itu dapat menimbulkan masalah.
  2. Ujung-ujungnya, beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat.
  3. Hal itu akan berujung pada beban rakyat. Dengan demikian, kita perlu berhitung-hitung, apakah kebijakan ini menguntungkan rakyat atau tidak?
Kalimat Pernyataan
  1. Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah.
  2. Mobil ini, rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah, mobil ini dirancang ramah lingkungan. 
  3. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi pembelii mobil yang ramah lingkungan.